Hidup Baru, Semangat Baru

Mentari masih enggan memberikan kehangatannya pagi ini. Menyisakan dingin yang membuat kantuk dan malas. Gunung di belakang sana juga belum nampak ketinggiannya. Masih tertutupi kabut tebal yang membuatnya seolah hilang bak misteri.
Keadaan pagi seperti ini seolah tak berpengaruh apa-apa. Walau dingin masih menyambangi, keributan kendaraan bermotor yang lalu lalang sejak tidak berhenti. Orang-orang berbaju dinas berangkat kerja. Anak-anak berseragam sekolah juga terlihat banyak yang lewat. Semua kesibukan pagi ini berjalan seperti kemaren.
Berbeda dengan aku. Suasana dingin ini membuat kantuk dan malas yang berlebihan. Tengok saja; aku masih rapi dengan sarungku sehabis sholat subuh tadi. Masih berada di atas kasur yang empuk dengan keadaannya yang masih acak-acakkan setelah menemani mimpiku semalam. Yang terlihat berbeda adalah bungkusan nasi yang baru saja kuhabiskan. Memenuhi permintaan nafsu yang sejak subuh sudah minta makan.
Memasuki hari kedua ini, aku masih berada di Guest House. Kemaren sudah diperlihatkan bakal tempat tinggal ku nanti. Lumayan ekslusif, menurutku. Kamar luas dengan berbagai fasilitas; kamar mandi dengan air bersih dan lancar, jemuran pakaian yang bebas dari hujan, ranjang tidur tingkat terbuat dari besi. Aku belum tahu dengan fasilitas lainnya. Apakah disediakan atau menyiapkan sendiri. Yang ku tahu, aku akan tinggal di situ nantinya.
Misteri apa tugas ku di tempat ini juga terkuak kemaren. Dari pembicaraan dengan ustadz Muhdi kemaren, aku ternyata ditempatkan sebagai pengasuh adik-adik santri SMA. Wah, kenapa gak SMP aja yah? Kalo SMP kan masih kecil-kecil dan relatif gampang diatur. Tapi, entahlah apa pertimbangannya. Suatu saat akan kutanyakan.
Menjadi pengasuh santri baru (kelas I) menurutku tidaklah mudah. Mereka masih harus di antar untuk memahami kehidupan berpesantren dan berasrama. Apalagi, katanya jumlah mereka kurang lebih 60 orang! Wow, aku mengurus sendiri? Bagaimana nantinya, ya?
Ah, sudahlah. Inilah media pembelajaran sesungguhnya bagiku. Denger dan taat harus dikedepankan. Tuhan punya aturan sendiri untuk mendidik hamba-Nya. Semoga amanah ini mengantar diriku menjadi dewasa dengan tugas-tugas berat. 
Hidup Baru, Semangat Baru Hidup Baru, Semangat Baru Reviewed by Cak Dul on 07:30 Rating: 5

2 komentar:

  1. yahps.. gk masalh tuhan pasti bantu kita.. ;) sukses terus yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      Terima kasih doanya. Sukses juga buat usahanya. :-D

      Hapus

Syukran telah berkunjung. Silahkan beri komentar membangun.

ads
Diberdayakan oleh Blogger.