Getar-getar Valentine's Day dan Perjuangan Setan Merah
Hari ini, bergetar-getar hampir bosan
handphoneku. Puluhan short message service masuk sejak hari belum benar-benar
sempurna, ketika semburat merah di ufuk timur masih menggantung mengambang
panjang. Tidak biasanya ini terjadi. Apalagi, getar ini mengganggu mataku dari
monitor. Jika tidak khawatir bos menelpon sewaktu-waktu, tentu sudah
hening dalam mode penerbangan. Ku coba untuk tetap bersabar, tetapi tetap saja
membuat gusar. Bagaimana tidak, sebentar saja setelah sms yang satu terbaca,
datang lagi satu minta segera dibuka.
Dan yang membosankan adalah tema sms yang
hanya dua. Pertama, ucapan valentine’s day. Kedua, Real Madrid dan Manchester
United. Dua hal ini yang dini hari tadi selalu menyelisik asyikku depan
monitor. Dua hal berbeda yang entah mengapa hari ini begitu kompak mengganggu
dan mengusikku.
Valentine’s Day
Hari ini adalah hari kamis. Kamis kali ini
jatuh pada 14 Februari 2014. Dan entah mengapa, dijadikan sebagai hari
valentine’s day. Parahnya, kita ummat Islam secara sadar juga ikut budaya pagan
Romawi ini. Buktinya, semua sms yang masuk sendernya adalah muslim. Nah, lo....
Banyak yang tidak mengetahui, bahwa
valentine’s day berasala dari kebudayaan pagan bangsa Romawi yang memuju
kenikmatan badaniyah seperti seks dan nuditas. Asalnya, kebudayaan ini
merupakan bentuk perayaan untuk memuja Lupercus –sang dewa kesuburan dalam
kepercayaan Romawi– yang dirayakan setiap tanggal 13 – 18 Februari setiap
tahunnya. Lupercus juga dikenal dengan dewa Pan yang dilambangkan berkepala
kambing, persis Baphomet milik Yahudi.
Pada zamannya, perayaan ini dikenal sebagai perayaan Lupercalia. Selain
untuk memuja dewa Lupercus, perayaan keagamaan ini juga sebagai persembahan
kepada dewi Juno –dewi pernikahan dan kesuburan–.
Yang menjadi masalah adalah, kita umat Islam
yang terbawa arus budaya pagan ini. Padahal, sangat jelas bahwa pada awalnya
ini adalah merupakan perayaan bersifat keagamaan. Kini, kita ikut dengan
mereka. Dahulu, hidangan utama perayaan Lupercalia ini adalah seks. Peserta
perayaan dipasang-pasangkan, laki dan perempuan. Semalaman mereka berdua dalam
keramaian perayaan untuk bersenang-senang. Apa yang terjadi? Mabuk dan bercinta
adalah jawabnya. Naudzubillah.
Hari ini, muda-mudi kita juga seperti ini.
Sebuah koran nasional yang melakukan survei terhadap muda-mudi yang merayakan
valentine’s day membeberkan sebuah fakta. Dari 413 orang yang disurvei,
sebanyak 26,4% merayakan valentine’s day bersama kekasih dengan jalan-jalan,
makan-makan, cium-ciuman lalu seks Koran PR, 2005). Hampir sama dengan orang
Romawi dahulu!
Perayaan Lupercalia ini kemudian mendarah
daging dan sulit dihentikan sampai Kristen menjadi agama resmi Romawi. Hingga
pada 496 M, Paus Gelasius mengesahkan Lupercalia Festival menjadi hari raya
gereja karena tidak sanggup menghapus tradisi pagan tersebut. Kemudian,
diperkenalkanlah nama baru Festival Lupercali dengan Valentine’s Day dan
dikaranglah cerita Santo Valentinus yang mati di tiang pancung karena
menikahkan seorang prajurit yang tengah jatuh cinta dengan seorang gadis.
Ketika itu, hukum kerajaan melarang seorang prajurit menikah karena akan
mengurangi kekuatannya berperang. Karena jasanya, Santo Valentinus akhirnya
dinobatkan menjadi Pahlawan Kasih Sayang. Akhirnya, Festival Lupercalia muncul
dengan nama baru Valentine’s Day, dengan esensi perayaan yang sama dan tetap
bertahan; kesuburan yang diwujudkan dengan seks.
Pada 1969 M, pihak gereja mulai sadar dan melarang
perayaan valentine’s day. Sebab, dianggap hanya sebagai pembenaran dari
perayaan Lupercalia. Namun, gereja terlambat bertindak. Hingga akhirnya carita
St. Valentinus melegenda dan maksiat dilegalkan valentine’s day atas nama
cinta.
Kita bagaimana? Gereja sadar akan kerusakan
moral yang ditimbulkan valentine’s day. Sekali lagi, kita bagaimana? Di
Amerika, tanggal 14 Februari diperingati sebagai “National Condom Week” karena
mereka sadar valentine’s day sama dengan sexday. Di Inggris juga ada hal
serupa; “National Impotence Day”. Dengan hari impotensi nasional ini, Inggris
mengingatkan muda-mudi untuk tidak melakukan seks pada hari itu.
Sebagai muslim, kita tentu harus bisa
memposisikan diri. Setidaknya, kita harus tahu bahwa valentine’s day adalah
warisan paganisme Romawi. Sehingga, dengan pengetahun ini kita bisa menjaga
diri, keluarga dan agama dari budaya jahiliyah yang merusak. Jangan kita justru
terikut di dalamnya. Dengan alasan bahwa valentine’s day adalah trend masa
kini, lalu kita ikut mengucapkan ‘selamat’ dan bahkan ikut melakoni hal yang
serupa dengan masyarakat Romawi
ketika itu. Atau dengan alasan takut nanti dikatakan ketinggalan zaman
atau wongndeso.
Islam sangat menentang sikap tasyabbuh.
Tasyabbuh adalah menyerupai non muslim dalam budaya dan gaya hidup. Termasuk
ucapannya, tingkah lakunya, pakaiannya, dan sebagainya. Allah sudah memberi
peringatan di dalam al-Qur’an tentang hal ini.
Firman Allah surat al-Israa : 36
wur ß#ø)s? $tB }§øs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# u|Çt7ø9$#ur y#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ
"Dan
janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya."
Allah juga berfirman di surat
al-An’am : 116
bÎ)ur ôìÏÜè? usYò2r& `tB Îû ÇÚöF{$# x8q=ÅÒã `tã È@Î6y «!$# 4 bÎ) tbqãèÎ7Ft wÎ) £`©à9$# ÷bÎ)ur öNèd wÎ) tbqß¹ãøs ÇÊÊÏÈ
Kemudian dalam
Surat Al-An’am, ”Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di Bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah, yang mereka ikuti hanya persangkaan
belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan." (Al-An’am:116)
Dalam
haditsnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengingatkan. “Barang siapa meniru suatu kaum, dia termasuk kelompok mereka.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Semoga saya
dan pembaca selalu dalam lindungan Allah sehingga terjaga dari perayaan
valenines’ day, sekecil apapun itu, dan dari segala yang berbau tasyabbuh. Dan,
yang lebih penting, hp saya tidak lagi bergetar-getar hanya karena sms selamat
hari sayang-sayangan.
Real Madrid VS Manchester United
Hari ini adalah hari kamis. Kamis kali ini
jatuh pada 14 Februari 2014. Dan entah mengapa, dijadikan sebagai hari
valentine’s day. Dan entah siapa yang merekayasa, hari ini juga bertepatan
dengan laga krusial perdelapan final liga Champions Real Madrid kontra
Manchester United.
Leg pertama laga hebat ini terjadi di kandang kebesaran
Real Madrid, Estadio Santiago Bernabéu. Pertandingan dipimpin
oleh wasit Felix Brych dengan 79429 pasang mata penonton yang menyesaki
stadion. Sejak pluit tanda pertandingan dimulai, sms dari para fans Red Devil
sudah bertubi membangunkan handphone saya. Para fans Setan Merah (sebenarnya,
mereka yang saya maksud disni adalah para suporter fanatik Barcelona. Berhubung
Madrid adalah musuh bebuyutan Barcelona, secara otomatis mereka akan selalu
mendukung tim mana saja yang kontra dengan Madrid) yang tahu bahwa sejak lama
saya mendukung Los Blancos ini menantang untuk sedikit bermain judi, taruhan
pulsa.
Saya setuju saja. Dengan catatan, ini bukan taruhan.
Tapi, diniatkan sedekah kepada yang menang. Hehehe....
Sejak menit pertama, saya sudah yakin Madrid
akan menang mudah. Melihta bahwa komposisi pemain Los Blancos yang solid dan
ketajaman pemain depan yang dimotori CR07 dan kawan-kawannya. Belum lagi bahwa
CR07 pernah ‘diasuh’ oleh Alex Ferguson. Dan, memang, sejak menit pertama
hingga pluit panjang tanda akhir pertandinga berbunyi, Madrid mampu membuat De
Gea, pawang gawang Setan Merah cukup kesulitan. Terhitung, 8 kali De Gea
melakukan penyelamatan gemilang hingga akhir pertandingan.
Tapi, bagaimanapun juga, bola tetap saja
bundar. Dan, bagaimanapun rekayasa manusia, tetap takdir Allah yang terjadi.
Madrid yang menang di atas kertas, ternyata mampu dipecundangi oleh Red Devil
di menit ke-20 oleh Danny Welbeck yang menyambut tendangan pojok Wayne Rooney
dengan kepala dalam duel udara dengan Sergio Ramos. Sampai di sini, saya jadi
tegang. Dan Madrid juga meradang.
Serangan yang semakin garang dari Madrid
akhirnya membuahkan hasil. Assist silang dari Angel Di Maria di sambut dengan
kepala oleh Cristiano Ronaldo. Kejadian di menit ke-30 ini akhirnya membuat
saya tenang. Tapi, Madrid tetap saja garang, tak mau malu di rumah sendiri.
Permainan dominan yang diperagakan Madrid di
babak pertama hanya mampu membuat skor 1-1. Sedangkan MU tampak hanya
mengandalkan serangan balik cepat yang sporadis. Dari data statistik
pertandingan di babak pertama terlihat jelas permainan dominan ini. Pengusaan
bola Madrid 56%, dan sisanya milik Red Devil. Lebih jelasnya, lihat di tabel
perbandingannya berikut ini.
|
Madrid
|
Statistik Pertandingan
|
United
|
|
15(7)
|
Tembakan (ke arah gawang)
|
8(5)
|
|
2
|
Pelanggaran
|
6
|
|
5
|
Tendangan Sudut
|
2
|
|
0
|
Offside
|
2
|
|
56%
|
Penguasaan Bola
|
44%
|
|
0
|
Kartu Kuning
|
2
|
|
0
|
Kartu Merah
|
0
|
|
0
|
Penyelamatan
|
2
|
Babak kedua berjalan semakin panas. Madrid
yang main di kandang sendiri tidak mau malu dari fans. Beberapa kali serangan
Madrid masih saja mampu dipatahkan oleh pertahanan Setan Merah. De Gea juga
terlihat gemilang dengan penyelamatannya. Tembakan-tembakan yagn dilepas pemain
depan Madrid mampu diamankan dengan baik oleh De Gea. Malah, di menit 70
sundulan Carrick yang memperdaya Lopez hampir berbuah gol. Tetapi sayang, Xabi
Alonso mampu membuang bola beberapa centi meter sebelum masuk gawang.
Kesempatan emas juga banyak di dapat Madrid, namun sayang tidak ada yang mampu
menghasilkan gol.
Hasil akhir 1-1 memudahkan Manchester United
untuk leg kedua. Tim Setan Merah hanya butuh 0-0 untuk lolos ke babak perempat
final. Hasil ini juga menyelamatkan saya dari pengeluaran untuk pulsa yang
tidak berguna.
Statistik pertandingan yang banyak memihak
kepada Real Madrid tidak memberi keuntungan. Justru, mereka harus bermain lebih
serius dan meyakinkan untuk lolos ke babak selanjutnya.
|
MADRID |
STATISTIK
PERTANDINGAN |
UNITED |
|
28(14
|
Tembakan (ke arah gawang)
|
13(9)
|
|
14
|
Pelanggaran
|
12
|
|
5
|
Tendangan Sudut
|
2
|
|
0
|
Offside
|
3
|
|
56%
|
Penguasaan Bola
|
44%
|
|
0
|
Kartu Kuning
|
3
|
|
0
|
Kartu Merah
|
0
|
|
6
|
Penyelamatan
|
8
|
Dua hal yang tidak berhubungan satu
sama lain inilah yang dini hari tadi menggangguku dengan sms. Valentine’s Day
dan Permainan Setan Merah.
Getar-getar Valentine's Day dan Perjuangan Setan Merah
Reviewed by Cak Dul
on
09:03
Rating:
Reviewed by Cak Dul
on
09:03
Rating:


Tidak ada komentar:
Syukran telah berkunjung. Silahkan beri komentar membangun.