Sahabat (Sebuah Catatan dari Pertemuan Itu)
Malam itu, jiwaku
gelisah untuk menyambung pertalian jiwa yang telah lama putus.
Entah, angin apa
yang merasukku sehingga aku memacu derapku ke internet.
Malam itu, aku
mengharu biru dalam gembira tak terkata, setelah membaca emailmu. Persahabatan
abadi yang kunanti, menyapa malamku bagai mimpi.
Sahabat, orang
bijak pernah berkata bahwa mencari sahabat sejati lebih sulit dari mencari
kekasih sejati. Dalam persahabatan, tidak ada benci dan dendam, yang ada
hanyalah saling memberi, tanpa pamrih, untuk satu ketulusan, satu kesetiaan.
Sekalipun kita belum pernah mengaca wajah, tetapi dalam kata-kata, kita seolah
bercanda di sebuah taman hati, persahabatan.
Sahabat, hari-hari ini menjadi penuh kesan, diantaranya karena terbinanya kembali
persahabatan yang lama terpendam. Kalbuku, kembali menyala dalam indahnya
pertemuan. Berat rasa rindu untuk bertemu, untuk membincangkan betapa besar
arti sebuah persahabatan. Berat rasa rindu untuk bertemu, untuk saling menatap
dan membagi kegelisahan masing-masing.
Sahabat (Sebuah Catatan dari Pertemuan Itu)
Reviewed by Cak Dul
on
21:26
Rating:

Tidak ada komentar:
Syukran telah berkunjung. Silahkan beri komentar membangun.