Tragis; Shalat Subuh Tergadai, Karena ODOP Community

Astaghfirullah. Pagi ini saya bangun dengan beragam rasa. Mirip permen nano-nano. Rasanya gado-gado. Campur aduk tak karuan. Ada marah, ada kesal, ada sesal. Semua gara-gara satu hal saja; program One Day One Post (ODOP).

Semalam, karena tak kunjung mendapatkan bahan tulisan –sebenarnya lebih tepat dikatakan tak kunjung bisa memulai tulisan–, saya memaksa diri membuka laptop sebelum benar-benar terlelap tidur. Lama saya tatap jendela microsot word 2010 yang tetap berwarna putih itu. Kursosnya hanya kedap-kedip di pojok kiri atas. Menerka huruf apa gerangan yang  akan saya ketikkan pertama kali. Menunggu huruf apa yang akan memulai tulisan saya itu.

Sebelumnya, saya sempat mengecek notifikasi whatsapp di layar C3. Saya melihat, sudah 36 link tulisan terbaru yang dishare member ODOPer. Jam 21.06 WIB di catatan waktu HP saya. Link tulisan member bernama Veniy Andriyani  yang terakhir saya lihat. Perempuan yang tinggal di andriyani.web.id itu menulis tentang pilihannya menulis daripada menonton drama Korea. Setelah membacanya, saya memutuskan untuk segera juga memulai tulisan saya.

Tepat pukul 23.01, saya menjadi member ke-48 yang menyetorkan tulisan. Alhamdulillah, walau tak jelas pesannya, saya telah menyelesaikan tantangan hari pertama di pekan pertama ini. Artinya, sekitar (hampir) 2 jam saya bergeming depan laptop. Hanya untuk mencoba menjawab tantangan yang diberikan. Dan hasilnya hanya sekitar 490-an kata saja. Tulisan itu saya beri judul Balada Hari Pertama.

Tapi, sayang sekali. Gara-gara telat bangun, saya jadinya malah (hampir) tak sempat shalat subuh. Saya masbuq –tertinggal– dua rakaat jamaah subuh. Menyesal sekali rasanya. Mau marah, tapi entah sama siapa harus ditumpahkan. Astaghfirullah, wa atubu ilayhi.

Itu semua karena saya bela-belain begadang hingga jam 11 malam. Untuk menulis dan menjawab tantangan hari pertama ODOP di pekan pertama ini. Sesuatu yang belum pernah saya lakukan –seingat saya– kecuali waktu garap skripsi zaman baheula. Dan siapa yang harus disalahkan?

Saya tidak mungkin menyalahkan program ini, sebab sendiri yang secara sadar ingin bergabung. Bukan karena paksaan seseorang. Saya juga tidak mungkin menyalahkan Bang Syaiha, founder dari komunitas ini. Sebab Bang Syaiha tidak salah apa-apa. Bang Syaiha hanya memberi tantangan. Siapa yang siap, sila dilanjut. Siapa yang tak sanggup, kaki sila diangkut.

Ternyata, sayalah yang salah. Saya terlalu merasa bisa. Suka mudah menganggap sesuatu mudah. Saya terlalu easy going-er; suka menggampakan sesuatu. Pada akhirnya, saya malah menunda-nunda waktu. Padahal, nyatanya, memulai huruf pertama saja harus berfikir sekian lama. Menyelesaikan satu kaliat utuh saja membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Maka, jadilah saya begadang ria kemarin malam. Dan itu tidak boleh terjadi lagi untuk kedepannya. Boleh begadang, tapi shalat subuh harus tetap tidak  masbuq berjamaah. Boleh begadang, tapi alarm harus lebih dikeraskan. Boleh begadang, tapi tekad untuk tetap bangun lebih awal harus lebih dikuatkan.

Menulis adalah ibadah sosial. Shalat adalah ibadah individu. Shalat lebih wajib daripada menulis. Maka shalat harus diutamakan. Dan harus tetap tepat waktu. Menulis bisa kapan saja. Asal tidak mengganggu waktu shalat. Ini azzam saya. Shalat tepat waktu, terutama subuh. Tantangan menulis tetap dijalankan.

Tragis; Shalat Subuh Tergadai, Karena ODOP Community Tragis; Shalat Subuh Tergadai, Karena ODOP Community Reviewed by Cak Dul on 20:39 Rating: 5

7 komentar:

  1. Subhanallah...
    Inspiratif akhi...

    Hari kedua belum menulis,
    Baru mau pulang kerja

    Semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah datang ke sini. Jangan lupa tugas hari kedua tetap dikejar ya... Hehehe

      Orang Korea bilang: 화이팅 (Hwaiting)

      Hapus
  2. Terkena jebakan kalimat pembuka dalam menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting bukan jebakan Batman, Uncle... Hihihi

      Hapus
  3. Semangat ODOP-nya, Kak. Tulisannya menginspirasi sekali. :)
    Ini pelajaran buat kita semua kalau kita harus memenej waktu sebaik mungkin. Kak, saran, ya. Boleh, kan? Hihi banyak typo bertebaran. Sebaiknya, sebelum diposting, diedit dulu. But, over all your post it's okay :))

    BalasHapus
  4. Jangan suka menunda nunda sesuatu pelajaran penting syukron kaa hehe

    BalasHapus
  5. Keren Kang.
    Inspirativ sekali.

    BalasHapus

Syukran telah berkunjung. Silahkan beri komentar membangun.

ads
Diberdayakan oleh Blogger.