Raja dan Empat Istrinya
Sebuah cerita tentang seorang raja yang memiliki empat orang istri. Istri pertama
merupakan istri yang ia miliki atas dasar cinta dan kasih yang dalam. Bahkan ketika
menikah, keduanya saling berjanji akan sehidup dan semati. Berbeda dengan istri
kedua yang ia miliki karena melihat ada kelebihan lain yang tidak dimiliki
istri pertamanya.
Demikian pula halnya dengan istri ketiga dan keempat. Mereka dimiliki
karena ada kelebihan yang dimiliki istri sebelumnya. Sehingga, nyaris bahwa
istri keempat adalah istri yang paling sempurna yang dimilikinya. Karena hal
itulah, istri keempat ini mendapat porsi cinta dan sayang yang lebih banyak. Lebih
mendapat perhatian yang lebih banyak. Segala daya dan upaya nyaris hanya
tertuju kepadanya.
Menjelang sekarat, sang Raja memanggil satu persatu istri menghadapnya. Berharap
ada yang akan menemaninya didalam kubur ketika meninggal nanti. Istri pertama
ketika mendapat tawaran ini langsung menolak mentah-mentah. Bagaimana mungkin
menerima tawaran ini ketika banyak lelaki yang masih meliriknya?
Istri kedua ketika ditawari juga langsung melompat karena kaget. Dahulu
sebelum nejadi istrinya, ia adalah milik seseorang. Tetapi karena posisinya
sebagai Raja ia mampu mendapatkanya. Nah, ketika ditawari untuk ikut bersamanya
ke dalam kubur sang istri tentu saja langsung menolak. Bagaimana ia menerima
ketika seorang lelaki telah menantinya.
Habislah akal sang Raja. Bagaimana mungkin istri-istri yang dicintai
menolak untuk menemaninya di dalam kubur? Setelah ketiga istrinya ditanyai, ia
tidak berminat lagibertanya pada istri pertamanya yang bahkan nyaris ia
lupakan. Tetapi diluar dugaan justru tanpa diminta olehnya, sang istri bersedia
menemaninya di dalam kubur. Apa pasal? Ternyata sang istri teringat janji
dahulu sehidup semati.
Pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah ini?
Pembaca, tak sadarkah kita bahwa Raja tersebut adalah diri kita. Diri kita
ini memiliki empat istri yang semuanya menolak menemani kita di dalam kubur
ketika kita meninggal nantinya. Saya akan analogikan satu persatu siapa
istri-istri kita tersebut.
Istri keempat merupakan gambaran jasmani bagi seseorang. Semua kita
sangatlah menjaga tubuh dan jasmani. Untuk menjaganya kita harus melakukan
perawatan ekstra. Ada dietlah, fitnesslah, dan segala macamnya. Saking
pentingnya tubuh bagi kita, kita sampai lupa dengan istri yang lain.
Istri ketiga menggambarkan materi yang dimiliki seseorang. Materi merupakan
sesuatu yang sangat berharga bagi seseorang. Tetapi, ketika seseorang itu mati
dan wafat serta meninggal dunia, maka materi langsung terlepas darinya. Tidak akan
bisa menemaninya kecuali hanya selembar kain yang menutupi jasadnya. Bahkan,
materi langsung akan ‘loncat’ kepada orang-ornag sekitarnya.
Istri kedua adalah analogi seorang teman atau keluarga bagi seseorang. Teman
dan keluarga merupakan orang-orang yang terdekat dalam hidup kita. Merekalah orang
yang mencintai, menyayangi, selalu membantu dan memberikan segalanya kepada
kita.
Istri pertama merupakan gambaran amal yang dimiliki seseorang. Amal adalah
hal yang terpenting bagi kehidupan seseorang. Tetapi, dalam beberapa keadaan
terkadang seseorang lupa dengan amalnya. Bahkan nyaris lupa dengan amalnya. Tidak
ada lagi kemauan untuk beramal. Padahal, tidak ada siapapun yang akan menemani
kita di dalam kubur selain amalan kita. Bagaimana mungkin kita bisa
melupakannya?
Raja dan Empat Istrinya
Reviewed by Cak Dul
on
11:46
Rating:

paragraf ke 3 membingungkan, katax istri ke 4 ga mau ikut "Istri pertama ketika mendapat tawaran ini langsung menolak mentah-mentah. Bagaimana mungkin menerima tawaran ini ketika banyak lelaki yang masih meliriknya?" tdak ada istri ke 4 disebutkan,,
BalasHapuswah, maaf ya.. ini ane tulis pas ada kuliah. belum di edit langsung di post. ntar ane edit kalo ada waktu ya???
BalasHapusharap maklum. baru belajar nulis... :)
hehehe.... cerita ini jg udah ane dengar
HapusPantesan, Ane jg bingung.
BalasHapusGm cara memahaminya........
padahal ane udah baca berulang-ulang...
hehehehe..... Tapi bagus banget, menyentuh isinya,...